Kamis, 03 September 2015

Ainy Fauziyah - Motivator Wanita Terbaik di Indonesia

Ini nih yang pertama ... Siapa sih yang gak kenal Ainy Fauziyah? Nama Ainy Fauziyah sudah tidak asing lagi dikalangan motivator Se-Indonesia. Ia adalah sosok wanita inspiratif, motivator handal, dan motivator wanita terbaik Indonesia. Pendiri Ainy Leadership Centre yang merupakan Lembaga Leadership Training Terbaik Indonesia ini memiliki berbagai kegiatan sosial. Motto Hidupnya yaitu Berfikir lebih besar, bertindak lebih cerdas, dan hidup lebih baik. Kerennn yaa ..

Penulis buku national best seller Dahsyatnya Kemauan ini, serta buku Rahasia Menembus Kesulitan ini mendonasikan 100% royaltinya untuk beasiswa sekolah anak-anak miskin di Indonesia.

Penerima anugrah 1 dari 100 wanita terinspiratif 2011 versi majalah Kartini ini juga memotivasi anak-anak yatim dhuafa & tuna netra untuk terus berani bermimpi sekaligus mewujudkan impiannya. Beliau juga telah menggerakan hati 500 wanita Aceh sebagai tukang cat bersertifikat, dengan gaji yang setara dengan tukang cat pria. Bayangin aja, 500 wanita?! gimana gak keren coba .. coba kalau kita? 10 aja belum tentu dapet .. hehehe. yuk ah baca biografinya ..




Ainy Fauziyah, (lahir di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, 1969) adalah seorang Motivator, Professional Coach dan Penulis.
                    

Masa kecil

Ainy Fauziyah adalah seorang wanita yang lahir dari keluarga sederhana di kota kecil Bangil. Lahir dari ayah seorang petani serta ibu seorang guru menjahit, Ainy adalah anak pertama dari lima bersaudara.
Ainy kecil bersekolah di SDN Kidul Dalem I Bangil 1982. Sejak kecil Ainy memiliki banyak impian. Sekolah di luar negeri serta naik pesawat terbang adalah keinginan terbesarnya saat itu.

Ketika helikopter atau pesawat kecil melintas, Ainy pasti berlari ke rumah neneknya lalu naik ke lantai atas sambil melambaikan tangannya. Saat itu, bagi Ainy pesawat adalah keajaiban. Melihatnya dari langit sudah membuatnya takjub. Bahkan ia sering berkhayal, seolah duduk di dalamnya.
Ainy tergolong murid yang aktif dan berani. Tahun 1984 saat duduk di bangku kelas 2 SMP Negeri 1 Bangil, Ainy terpilih untuk mengikuti seleksi calon peserta cerdas cermat di TVRI Surabaya. 3 murid yang terpilih akan berhak mewakili sekolahnya mengikuti cerdas cermat tersebut.

Selama proses seleksi, Ainy menyadari bahwa teman-temannya jauh lebih pintar daripada dirinya. Hanya saja, kemauan kuatnya untuk lolos seleksi mendorong keberaniannya untuk menjawab lebih cepat daripada teman-temannya. Untuk membangkitkan semangatnya yang sempat menciut, Ainy berkata kepada dirinya sendiri bahwa ia bisa lolos dari seleksi. Ainy berusaha fokus menyimak setiap pertanyaan dan menjawabnya dengan cepat. Ternyata hal itu menciutkan nyali teman-temannya. Akhirnya Ainy bersama kedua temannya terpilih mengikuti cerdas-cermat yang saat itu ditayangkan TVRI Surabaya. Meskipun kalah, Ainy tak patah arang. Lulusan SMA Negeri 1 Malang ini sempat sekolah di SMA Negeri 1 Bangil. Setamat SMA (1988) sang ayah menginginkan Ainy melanjutkan kuliah ke Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Malang, Ainy yang saat itu sama sekali tidak tertarik dengan pilihan ayahnya memilih untuk tidak menghadiri test fisik di STPDN Malang, setelah melewati test kesehatan di Surabaya. Atas dukungan sang Ibu, Ainy memilih kuliah jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan mendapatkan gelar S-1.





Lulus dari ITN Malang Ainy memilih untuk bekerja di Jakarta. Sempat bekerja sebagai Project Officer di Central Project Management Office dibawah naungan Departemen Pekerjaan Umum selama 3 tahun, Ainy kemudian bergabung dengan Perum Perumnas selama 9 tahun.
Tahun 2000 Ainy mendapat beasiswa S-2 Urban Management di Canberra University, Australia. Mei 2005, Ainy mengundurkan diri dari Perum Perumnas dan bergabung dengan OXFAM Great Britain sebuah organisasi kemanusian dari Inggris dan kemudian Care International Indonesia dari Canada yang membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi akibat bencana tsunami 2004 di Aceh.
Ainy yang awalnya sebagai Shelter Coordinator kemudian naik menjadi Programme Shelter Coordinator ini telah mengajak para wanita Aceh sebagai tukang cat bersertifikat. Gaji mereka setara dengan tukang cat pria. Program yang awalnya diikuti oleh 37 orang ini akhirnya mampu melibatkan 500 wanita Aceh.

Ainy Fauziyah juga sempat menjadi pembicara di International Shelter Meeting di Geneva-Switzerland. Dalam bidang pekerjaan, karier Ainy sangat menjanjikan. Setelah penugasan di Aceh, Ainy mendapatkan tawaran bekerja dengan sebuah organisasi internasional untuk ditempatkan di luar negeri.
Akan tetapi, Ainy memutuskan untuk menolak tawaran tersebut meski sebenarnya ia sangat menginginkannya. Ainy memilih untuk melakukan pekerjaan mulia tanpa mengabaikan orang-orang tercintanya dengan membangun karier sebagai seorang Motivator Wanita di Indonesia.

Selama menjalani kariernya sebagai seorang Motivator Wanita, Ainy banyak mendapatkan pernghargaan. Beberapa diantaranya SheCAN!Awards 2011 oleh Tupperware Indonesia sebagai salah satu dari 52 wanita inspiratif di Indonesia dengan melakukan 3 hal (Enlighten, Educate & Empower). Ainy juga terpilih sebagai satu dari 100 Perempuan Terinspiratif Indonesia 2011 oleh Majalah Kartini.
Sebagai seorang Motivator Wanita sekaligus Certified Professional CoachHypnotherapist dan Licensed NLP Master Practitioner, Ainy memiliki keahlian dalam hal LeadershipInterpersonalPerformanceCareerExecutiveLife sertaParenting.
Ainy Fauziyah juga penulis buku best seller Dahsyatnya Kemauan yang 100% royaltinya untuk anak yatim dhuafa. Hingga sekarang, Ainy Fauziyah sangat aktif sebagai pembicara seminar baik di perusahaan, organisasi, universitas, komunitas di hampir seluruh kota di Indonesia.



Kegiatan Sosial


Pendiri AINY COACHING dan Ainy Leadership Centre yang bergerak di bidang training dan motivasi ini memiliki berbagai kegiatan sosial. Diantaranya, program 1 juta buku untuk anak-anak yatim dhuafa, dimana 100% royalti dari seluruh buku karyanya didonasikan dalam bentuk beasiswa pendidikan untuk anak-anak yatim dhuafa  Penerima anugerah 1 dari 100 wanita terinspiratif 2011 versi majalah Kartini ini juga memotivasi anak-anak yatim dhuafa dan kaum tuna netra  untuk terus berani bermimpi sekaligus mewujudkan impiannya.


Penghargaan.
  1. Penerima penghargaan Indonesia Digital Women Award (INDI) 2013 kategori Professional oleh PT. TELKOM dan
  2. Penerima Anugrah Sekar Bangsa 2013 yang diadakan oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI), untuk Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan.
  3. Penerima SheCAN!Awards 2011 oleh Tupperware Indonesia
  4. Satu dari 100 Perempuan Terinspirastif 2011 oleh Majalah Kartini
  5. Memberdayakan 500 tukang cat wanita bersertifikat di Aceh dalam rangka proses rekonstruksi & rehabilitasi akibat bencana tsunami Aceh
  6. Beasiswa mengikuti program 1 bulan Leadership 21st Century di Jepang dari Honda Foundation
  7. Beasiswa S2 Master of Urban Management Canberra University dari Departemen Pekerjaan Umum.

Referensi :
1.   Lite FM 105.8
2.   V Radio 106.6

3.   Smart FM 95.5

Anne Avantie - Perancang Busana Kebaya Indonesia


Kalian menyukai kebaya? Sosok wanita inspiratif yang satu ini dapat menciptakan kebaya & membuatnya tidak terlihat jadul ataupun kolot, tetapi Beliau menciptakan model kebaya yang Modern, Anggun, & Elegant. Dan kalau kalian mau tau, kebaya karya Beliau, telah dikenal diskala International loh! Wahh .. keren gak tuh. Beruntung ya kita, sebagai warga Indonesia memiliki wanita-wanita hebat dan menginspirasi. yuk ah, langsung aja baca biografi wanita inspiratif ini... heheh.

Anne Avantie (lahir di Semarang, Indonesia, 20 Mei 1964; umur 50 tahun) adalah perancang busana Indonesia yang terkenal melalui berbagai koleksi kebaya hasil karyanya. Kebaya hasil karyanya telah dikenal di skala internasional dan sering dipakai oleh para selebriti Indonesia hingga sejumlah ratu sejagat (Miss Universe) yang pernah datang ke Indonesia.



Kehidupan pribadi



Anne Avantie dilahirkan di RS Bunda, Semarang pada tanggal 20 Mei 1964 dengan nama asli Sianne Avantie. Bersama kedua orang tuanya yang merupakan warna keturunan Tionghoa, Anne menghabiskan masa kecilnya di kota Solo. Ayahnya, Hari Alexander memiliki usaha variasi mobil, sedangkan ibunya, Amie Indriati memiliki usaha salon. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Anne telah menunjukkan kreatifitasnya dalam dunia mode, di antaranya adalah kemampuannya membuat berbagai pita/hiasan rambut untuk dijual ke teman-temannya. Avantie menikah dengan Yoseph Henry memiliki 3 orang anak, yaitu Intan Avantie, Ernest Christoga Susilo dan Ian Tadio Christoga Susilo.



Karier



Sejak kecil, Anne Avantie telah menunjukkan ketertarikan dalam dunia mode. Dia sering membuat kostum panggung untuk grup vokal dan tari di sekolah hingga berbagai ajang hiburan remaja lainnya di Solo. Pada tahun 1989, Anne memulai kariernys sebagai perancang busana dari sebuah rumah kontrakan dengan modal 2 mesin jahit. Tempat usaha pertamanya itu diberi nama "Griya Busana Permatasari". Pada mulanya, dia banyak membuat kostum penari dan berbagai busana malam yang dicirikan hiasan manik-manik. Hingga tahun 2010, Anne memiliki dua butik di Mall Kelapa Gading dan Roémah Pengantén, Grand Indonesia.Selain itu, Anne juga memiliki toko bernama "PENDOPO" yang menjual produk seni dalam negeri hasil karya usaha kecil menengah (UKM).

Melissa Sunjaya - Inspirator Kreatif


Kalian tau Handmade? Wanita yang menurut saya unik dan juga memberikan inspirasi ini dengan tangan terampilnya, Beliau menciptakan karya-karya menarik & trendy. Kalian bisa gak .. ehehe. Kalo gak bisa, ayo belajar dengan wanita inspiratif & juga kreatif ini. Kali aja kan kalian juga memiliki keahlian membuat kreasi Kerajinan Tangan yang hasilnya bisa mendatangkan keuntungan untuk kalian.

Melissa Sunjaya, berhasil merambah dunia internasional. Wanita kelahiran Jakarta 1974 ini pernah berkiprah di beberapa studio desain grafis terkemuka di Kalifornia, seperti CMg Design Inc., Ph.D, dan Siegel & Gale Los Angeles. Ia merupakan lulusan bidang art dari salah satu universitas di Switzerland dan juga bidang desain dari sebuah universitas di Kalifornia.

Passion saja tak cukup untuk membangun bisnis sendiri. Perlu ada kreativitas, komitmen, dan konsistensi yang kuat jika ingin menciptakan usaha yang sukses. Seperti yang dirasakan langsung oleh Melissa Sunjaya. Sejak mendirikan Butik Tulisan pada Januari 2010 lalu, ia terus mengasah kreativitas tanpa batas dan berjuang meraih semua mimpi-mimpinya.


Melissa mendirikan Butik Tulisan karena ia ingin terus melukiskan renungan dan menanamkan emosi ke lingkungan sekitarnya. Ia pun selalu mendorong dirinya untuk mengungkapkan kemungkinan yang imajinatif tentang kota Jakarta. Segala pekerjaan tangan seperti metode mencetak yang berbeda khususnya batik tulis dan sablon ia lakoni. Tujuannya agar ia bisa menciptakan produk buatan tangan dengan sentuhan berbeda dan original.

"Ide awal adalah untuk menciptakan edisi seni ilustrasi dan menerapkannya pada produk sehari-hari, yang 100% dibuat di Jakarta. Dengan bermodal 5 juta saya membeli 100 meter kain katun kanvas dari toko penjual sisa ekspor dan memotong gulungan kain ini menjadi bagian-bagian kecil," kata Melissa Sunjaya saat ditemui Vemale pada pembukaan Butik Tulisan miliknya di Plaza Senayan Jakarta Pusat, Rabu 25 Maret 2015.



Melissa memulai membuat karya dengan pena dan menulis cerita pendek untuk menemani ilustrasinya. Kemudian sketsa asli tersebut diolah menjadi beberapa komposisi dan disablon secara manual di atas potongan kanvas kecil tadi.

"Tantangannya ialah menemukan bengkel atau pabrik yang menghasilkan kerajinan buatan tangan dan yang juga menghormati para pengrajin yang bekerja untuk mereka," tutup Melissa.

Melissa Sunjaaya adalah salah satu sosok wanita inspiratif yang sukses dengan karya-karya kreatifnya. Ladies, yuk kita tiru semangat Melissa dalam berkarya. Setiap wanita pasti punya kelebihan dan passion di bidang masing-masing. Yang perlu dilakukan adalah berkomitmen kuat untuk mengembangkan kelebihan yang kita miliki dengan baik

Tri Rismaharini - Ibu Walikota Surabaya


Wiihh.. ada yang mengenal Beliau? walaupun wanita, terlihat gagah kan .. hehe .. gak cuma pria saja loh yang bisa terlihat gagah, Ibu ini juga bisa. Kalian tau kan Ibu Walikota Surabaya? iyaa .. iyaa .. ini dia orangnya, Ibu Tri Rismaharini. Baca yuk Biografinya .. siapa tau aja kedepannya kita bisa seperti Beliau. :)

Dr.(H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T atau terkadang ditulis Tri Risma Harini (lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961; umur 53 tahun) adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 28 September 2010. Ia adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah. Risma adalah perempuan pertama Indonesia yang berulang kali masuk daftar walikota terbaik dunia.

Risma adalah insinyur lulusan Arsitektur dan pasca sarjana Manajemen Pembangunan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Ia tercatat sebagai wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia pasca Reformasi 98.




Melalui pemilihan langsung, Risma menggantikan Bambang Dwi Hartono yang kemudian menjabat sebagai wakilnya. Pasangan diusung oleh partai PDI-P dan memenangi pilkada dengan jumlah suara 358.187 suara atau sebesar 38,53 persen. Pasangan ini dilantik pada tanggal 28 September 2010.. Bambang D. H. resmi mengundurkan diri pada 14 Juni 2013. Pasca pengunduran diri Bambang, Risma didampingi oleh Wisnu Sakti Buana, putra politisi senior PDI-P / wakil ketua MPR RI periode 1999-2004, Ir. Soetjipto. Wisnu mendampingi Risma sebagai wakil wali kota Surabaya sejak 24 Januari 2014.

Sebelum menjadi wali kota, Risma menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010. Risma meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an.



Pendidikan


Tri Rismaharini menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973. Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya, lulus pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.

Ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lulus pada tahun 2002. Dalam acara ITS EXPO, April 2014, Tri Rismaharini mengungkap keinginan untuk menjadi dosen di almamater seusai selesai mengabdi sebagai Wali Kota Surabaya.

Pada 4 Maret 2015, ia mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Gelar kehormatan tersebut diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tri_Rismaharini

Christine Hakim - Aktris Terkemuka di Indonesia

Dan wanita inspiratif yang terakhir adalaaahhh ... ini dia, Aktris terkemuka di Indonesia, yang telah mendapatkan banyak penghargaan dan Piala Citra sebagai Aktris Terbaik. Diantara kalian ada yang mau jadi aktris? Belajar aja nih sama wanita yang satu ini. yuk baca biografinya.



Herlina Christine Natalia Hakim (lahir 25 Desember 1956), yang juga dikenal dengan nama populer Christine Hakim, adalah Indonesia aktris, produser film, dan aktivis. Lahir dari keluarga Muslim yang taat dari ras campuran latar belakang di Jambi , ia dibesarkan di Yogyakarta , bercita-cita untuk menjadi seorang arsitek atau psikolog. Hal ini berubah setelah ia ditemukan oleh Teguh Karya untuk 1973 filmnya Cinta Pertama, peran yang mengumpulkan dia Citra penghargaan untuk Aktris Terbaik dan meyakinkannya untuk mengikuti karir di akting. Sejak itu, ia telah membintangi banyak film, termasuk 1977 Badai Pasti Berlalu dan 1988 Tjoet Nja 'Dhien ; ia juga memiliki peran kecil dalam film Hollywood 2010 Makan Pray Love .

Pada 2011 , dia telah memenangkan enam Citra Awards, menerima penghargaan prestasi seumur hidup dari Festival Film Internasional CineManila , dan menjabat sebagai anggota juri di Festival Film Cannes Hakim mulai bercabang dari bertindak pada tahun 1998, dimulai dengan peran sebagai penghasil Daun di Atas Bantal dan Pasir Berbisik dan akhirnya menyebar ke documenter pembuatan film dan aktivis pendidikan dan autisme. Awal tahun 2008, ia menjabat sebagai di Indonesia duta untuk UNESCO , dengan fokus pada isu-isu pendidikan.

Hakim lahir di Kuala Tungkal , Jambi pada 25 Desember 1956, tapi dibesarkan di Yogyakarta . Dia adalah keturunan campuran, dengan kerabatnya yang datang dari Padang , Aceh , Banten , Pekalongan , Madiun , dan Timur Tengah; ini menyebabkan dia mempertanyakan identitasnya sebagai anak dan remaja. Meskipun Muslim yang taat, orang tuanya bernama Christine dan Natalia karena dia lahir pada Hari Natal. 




Awalnya, Hakim tidak berniat untuk menjadi seorang aktris, namun seorang arsitek atau psikolog. Namun, ia berperan dalam Teguh Karya 's 1973 Film Cinta Pertama setelah ia melihat foto-foto model di majalah;meskipun hanya pemodelan untuk membantu temannya dan tidak ingin bertindak, ia tidak bisa menolak permintaan Karya karena takut tidak sopan kepada orang "hangat dan ramah" tersebut. Dia kemudian menjelaskan Karya sebagai memiliki "terhuyung [nya] di, perlahan-lahan, perlahan-lahan, seperti fisherma," dan dianggap meninggalkan akting setelah membungkus syuting. Karyanya di Cinta Pertama mengumpulkan nya Citra penghargaan untuk Aktris Terbaik, yang meyakinkannya untuk terus bertindak. Karya kemudian mengatakan bahwa ia telah berjuang dengan produser di atas pengecoran nya; produser menyatakan keprihatinan bahwa Hakim adalah "terlalu tipis dan tidak punya dada," Karya yang menjawab "kita menjual film atau yang kita jual payudara?" 

Tahun berikutnya, Hakim membintangi film lain Karya-diarahkan, Kawin Lari (minggat). Pengalaman memberinya pemahaman yang lebih besar dari akting, menyebabkan dia "melihat kehidupan dari perspektif yang berbeda dalam mempelajari [nya] karakter." Hal ini diikuti oleh peran pada tahun 1976 di Sesuatu Yang Indah (Sesuatu Yang Indah), disutradarai oleh Wim Umboh Sesuatu yang Indah adalah film pertama di mana Hakim digunakan suaranya sendiri.; suaranya telah dijuluki oleh Titi Qadarsih dalam film sebelumnya; Suara Hakim sendiri telah dianggap "terlalu berat."  Tahun berikutnya, ia membintangi Badai Pasti Berlalu , muncul pada poster dan sampul album soundtrack .

Hakim disajikan 14 film Indonesia di Benua Festival Nantes Tiga bulan November 1983; ia bertindak setengah dari mereka. Dua tahun kemudian ia menjadi pengamat di Festival Film Cannes , mencolok sebuah hubungan kerja dengan Pierre Risient , yang kemudian membantu dia dalam membawa film-filmnya ke Cannes. 

Salah satunya adalah Eros Djarot 's 1988 Film Tjoet Nja 'Dhien , di mana Hakim berperan sebagai Aceh pemimpin gerilya Cut Nyak Dhien . Ini memenangkan 1989 Cannes Film Festival penghargaan untuk Best International Film,  yang diputar di Le Semaine de Kritik.  Hakim kemudian dijelaskan peran sebagai "kehormatan besar" dan "sangat menantang"; ia telah dikreditkan peran untuk menjawab pertanyaan nya di identitasnya.  Film ini kemudian menjadi penyerahan Indonesia ke -62 Academy Awards untuk Film Berbahasa Asing Terbaik.

Hakim disaring pekerjaan pertamanya sebagai produser, Daun di Atas Bantal (Leaf pada bantal) selama Un Certain Regard di Cannes sepuluh tahun kemudian. Ketika memproduksi film, ia memilih sutradara muda Garin Nugroho , yang dia dianggap sangat berbakat; dia juga mengambil peran utama. Selama produksi, dia membuat kesalahan yang diperlukan reshooting semua rekaman. Dalam upaya untuk memotong biaya, ia telah menyelamatkan semua kaleng film terkena mengirim ke pengembangan laboratorium sekaligus; laboratorium kemudian diberitahu bahwa kesalahan teknis dengan kamera telah diberikan semua itu tidak dapat digunakan dan bahwa masalah bisa saja terdeteksi sebelumnya telah ia dikirim setiap bisa seperti itu difilmkan.  

Produksi lain 2001 di Pasir Berbisik (Whispering Sands), berlangsung lebih lancar. Film, yang Hakim co-diproduksi dan memainkan peran utama, diputar di Festival Film Deauville Asian .  Pada tahun berikutnya dia diangkat ke juri dari Festival Film Cannes , bersama dengan Michelle Yeoh .  Dalam 2005 ia menerima penghargaan khusus selama upacara pembukaan Festival Film 7 Deauville Asia. 

Pada tahun 2003, Hakim mulai bekerja dengan RCTI dan Metro TV di acara TV Untukmu Guru (Untuk Anda, Guru).  Lima tahun kemudian, Hakim terpilih sukarela Indonesia duta untuk UNESCO ; dia telah menggunakan posisi untuk mempromosikan pendidikan, mendorong reformasi pendidikan di Indonesia , dan mempromosikan program-program bantuan bencana di Asia Tenggara. 



Hakim tahun 2008

Pengalaman di Hollywood pertama Hakim datang pada tahun 2010, Hakim memainkan Wayan, seorang Bali jamu penjual, bersama Julia Roberts di Eat Pray Love . Tiba di Bali tiga hari sebelum syuting, ia mendapati dirinya bergegas untuk membaca naskah, dipasang, dan membebaskan dirinya rambut hijaunya.Dia bertemu dengan orang karakternya didasarkan pada untuk mempersiapkan perannya.  Pada tahun yang sama, Hakim menerima FIAPF Award untuk dia "prestasi luar biasa"; ia membandingkan penghargaan kepada Viagra , mengatakan bahwa "membuat [s] [nya] kuat untuk memenuhi [penonton]". 

Hakim juga seorang pembuat film dokumenter. Dia telah membuat film dokumenter tentang Indonesia Situs Warisan Dunia UNESCO ,  dan pada tahun 2011 menghasilkan sebuah film dokumenter tentang autisme untuk "mendidik masyarakat" yang dirilis bertepatan dengan Hari Kesadaran Autisme Sedunia .  Pada Mei 2011 , dia memproduksi film dokumenter tentang orang Dayak dari Kalimantan . Dia sedang mempertimbangkan membuat sebuah film fiksi berdasarkan budaya mereka. 



Penghargaan

Christine Hakim telah meraih beberapa penghargaan untuk beberapa filmnya yaitu:
  1. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, dalam film Cinta Pertama (1974)
  2. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Sesuatu Yang Indah (1977)
  3. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Pengemis dan Tukang Becak (1979)
  4. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Kerikil-Kerikil Tajam (1985)
  5. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Di Balik Kelambu (1983)
  6. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Tjoet Nja' Dhien (1988)
  7. Aktris Terpuji Festival Film Bandung dalam film Tjoet Nja' Dhien (1989)
  8. Penghargaan khusus Festival Film Bandung (1999)
  9. Best Actrees pada Asia Pasific International Film Festival dalam film Daun diatas bantal (1998)
  10. Aktris Terpuji Festival Film Bandung dalam film Pasir Berbisik (2002)
  11. Lifetime Achievement SCTV Awards 2002
  12. Nominasi Piala Maya 2012 - Aktris Pemeran Pendukung (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)
  13. Nominasi Piala Maya 2013 - Aktris Pemeran Pendukung (Sang Kiai)


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Christine_Hakim